
Setiap malam menginjak kaki
Degup jantung bagaikan berlari
Menanti suara yang sekian lama dirindui
Keperitan, kesakitan, jerit pekik, selawat ta'zim
Disatu bagaikan alunan irama indah
Mengiringi lahirnya seorang puteri
Di saat insan lain lena dibuai mimpi
Nyata kau bertarung nyawa
Demi melihat zuriatmu lahir
Menongkah langit di bumi bertuah
Kau hamburkan seluruh tenagamu
Kau lahirkan segenap azammu
Biarpun kudratmu semakin lemah
Namun nalurimu tersenyum inda
Setiap malam kau tetap menanti
Sekudus doa acap kau ulangi
Walau hatimu gundah celaru bersemi
Sehangat air matamu tumpah dipipiku
Sesejuk doamu mengiringi langkahku
Sekuat itu juga sayangmu padaku
Tanpa aku sedari berpuluh tahun telah kau redahi
Merentas belukar luka yang tajam menghiris
Lantaran kasihmu yang kukuh terhadapku
Walaupun perit, kau tak pernah merungut
Cuma, kerut dimukamu lambang kepayahan
Kedut di wajahmu mencerminkan keperitan
Masih terasa hangatnya tanganmu
Mengusap lembut seluruh sendiku
Masih teras basahnya air matamu
Melihat kesakitanku, berkongsi kedukaanku
Sesungguhnya..
Tidak mungkin akan kuganti dirimu
Walaupun emas menggunung jadi sajian
Walaupun sekapal insan menatang pengorbanan
Namun, kau tetap satu dihatiku
Telah terpahat namamu di seluruh sendiku
Telah ku paku kasih sayangmu di segenap pembuluh darahku
Biar terus bersemi kasih dan sayangku
Menjalin seuntai jiwa yang saling memahami
Biar apa yang mereka kata
Pedulikan apa yang mereka fikirkan
Namun,
jauh disudut hatiku
Hanya kaulah suriaku
Menerangi kegelapan jalan pulangku
Sesungguhnya..
Kau insan mulia
Kau insan istimewa
Kau kekasih bahagia
Kau...ibuku...
* For those yang masih mempunyai ibu..hargailah mereka sementara mereka masih ada
di hadapan mata*